WORLD
FINANCIAL FLOWS
Setiap
masyarakat, baik itu kaya atau miskin pasti akan selalu membutuhkan uang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.Oleh karena itu, kebutuhan terhadap uang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Jika seseorang merasa minus (miskin/kurang)
maka dia akan meminjam kepada orang lain yang surplus (kaya) untuk memenuhi
kebutuhannya.
Keterangan
+A
: Masyarakat Surplus
+B
: Masyarakat
Bank
: Bank Siti
Jika
i2>i1 maka i2-i1=R ( Interest Spread)
Interest
spread merupakan laba yang diperoleh oleh bank. Menurut gambar di atas terjadi
pinjam meminjam antara masyarakat A dan masyarakat B dengan Bank yang menjadi
perantara keuangan. Dalam pinjam meminjam terdapat 2 kebetulan yang sama
(Double Considence) yaitu :
1. Kenal/trust
2. Kebutuhan/ketersediaan
Sesuai
dengan perkembangan zaman yang dari tahun ke tahun semakin modern dan semakin
banyak teknologi modern yang lebih aman, nyaman dan praktis.Maka semakin banyak
masyarakat yang mempercayakan uangnya untuk disimpan di bank. Meskipun demikian,
bank yang berperan sebagai perantara keuangan tetap ingin mengambil keuntungan
dari adanya pinjam meminjam tersebut. Caranya yaitu dengan memutar uang yang
ada di bank, jadi uang yang ditabung oleh masyarakat surplus dipinjamkan kepada
masyarakat minus dengan bunga. Dan dari bunga itulah bank memperoleh
keuntungan.Masyarakat yang meminjam uang ke bank disebut kredit/loan. Cara
masyarakat menyimpan uang di bank yaitu dengan deposit, deposit ada 3 macam
yaitu :
1. Saving
deposit ( Tabungan )
2. Demand
deposit ( Giro )
3. Time
Deposit ( Deposito )
Bank
sangat tergantung pada masyarakat yang minus dan masyarakat yang surplus. Oleh karena
itu bank harus menentukan pangsa pasar yang baik agar usahanya tetap berjalan.
Berikut ini merupakan contoh gambar pangsa pasar bank :
Pada awalnya pangsa pasar bank (market share)
terdiri dari 4 bagian, tetapi seiring dengan makin berkembangnya zaman dan
semakin banyak masyarakat yang mempercayakan uangnya untuk ditabung di bank
maka pangsa pasar bank semakin berkembang.
Misalnya
i2 melakukan kredit melalui leasing dengan nama ABC leasing (i3) yang berupa
kendaraan dan elektronik (C). Karena adanya ketakutan akan tidak terbayarnya
hutang masyarakat B sebesar Rp 100.000.000, maka Bank Siti bekerja sama dengan
Asuransi KLM untuk menghindari resiko jika sewaktu-waktu masyarakat B tidak
dapat membayar hutangnya. Oleh karena itu, Bank Siti mengalihkan resikonya
kepada Asuransi KLM untuk membayar
hutang tersebut. Tetapi karena Asuransi KLM merasa hutang yang dibebankan
kepadanya terlalu besar maka dia bekerja sama kembali dengan Asuransi OPQ. Dan hal
ini disebut dengan reasuransi. Tetapi jika kedua asuransi tersebut merasa beban
yang diberikan terlalu besar, maka Asuransi OPQ dapat bekerja sama lagi dengan
Asuransi XYZ agar beban yang ditanggung lebuh sedikit. Kejadian ini disebut
retrosesi. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut :
Berdasarkan
gambar diatas, peristiwa Bank Siti memindahkan resiko B jika B bangkrut atau tidak dapat membayar
pinjaman kepada Asuransi KLM dengan syarat bank harus membayar premi = 100
rb/bln dengan UP = 100 jt. Kejadian ini disebut asuransi. Dan peristiwa
pengalihan resiko A ke bank dan bank mengalihkan resikonya ke Asuransi KLM dan
asuransi-asuransi lainnya disebut transfer of risk.
Capital
Market (Pasar modal) yaitu :
1. Obligasi
– misalnya A meminjamkan obligasi pada tanggal 14 Maret 2012 sebesar Rp.9.000.000
maka pada tanggal 14 April 2012 dijual
dengan harga RP.10.000.000. Dan dari nilai obligasi di atas terdapat selisih
10% maka selisih tersebut dinamakan diskonto.
2. Saham
– keuntungan pada saham dapat diperoleh dengan waktu yang sangat cepat dan
keuntungan tersebut dinamakan Capital Gain (Selisih Positif)
Contoh : jika pada tanggal 14 Maret 2012, pukul
14.00 harga saham 1 lot sebesar Rp 9.500 maka pada tanggal 15 Maret 2012, pukul
15.00 harga 1 lot saham dapat berubah menjadi Rp 10.000
Laba
ada 2 macam yaitu :
1. Laba
yang dibagikan (Deviden)
2. Laba
yang ditahan
Setelah
peristiwa retrosesi, Asuransi XYZ dapat membuat perusahaan AB, CD dan DE
sehingga perusahaan tersebut beralih ke capital market yang memberikan
keuntungan yang lebih cepat dibandingkan dengan melalui proses pengalihan
resiko. Sehingga Asuransi XYZ lebih berkembang dan sampai akhirnya mempunyai
saham pada Bank Siti misalnya Perusahaan AB memeiliki saham sebesar 20%,
Perusahaan CD 20% dan perusahaan DE sebesar 10%. Sehingga Asuransi XYZ menguasai
saham Bank Siti sebesar 50%. Contoh peristiwa diatas merupakan dampak-dampak
dari adanya globalisasi. Jadi dengan adanya globalisasi maka tidak ada batasnya
(akses) untuk melakukan World Financial Flows.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar