Minggu, 18 Maret 2012

PENGARUH GLOBALISASI


WORLD FINANCIAL FLOWS
Setiap masyarakat, baik itu kaya atau miskin pasti akan selalu membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Oleh karena itu, kebutuhan terhadap uang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Jika seseorang merasa minus (miskin/kurang) maka dia akan meminjam kepada orang lain yang surplus (kaya) untuk memenuhi kebutuhannya.
Keterangan
+A : Masyarakat Surplus
+B : Masyarakat
Bank : Bank Siti
Jika i2>i1 maka i2-i1=R ( Interest Spread)
Interest spread merupakan laba yang diperoleh oleh bank. Menurut gambar di atas terjadi pinjam meminjam antara masyarakat A dan masyarakat B dengan Bank yang menjadi perantara keuangan. Dalam pinjam meminjam terdapat 2 kebetulan yang sama (Double Considence) yaitu :
1.      Kenal/trust
2.      Kebutuhan/ketersediaan
Sesuai dengan perkembangan zaman yang dari tahun ke tahun semakin modern dan semakin banyak teknologi modern yang lebih aman, nyaman dan praktis.Maka semakin banyak masyarakat yang mempercayakan uangnya untuk disimpan di bank. Meskipun demikian, bank yang berperan sebagai perantara keuangan tetap ingin mengambil keuntungan dari adanya pinjam meminjam tersebut. Caranya yaitu dengan memutar uang yang ada di bank, jadi uang yang ditabung oleh masyarakat surplus dipinjamkan kepada masyarakat minus dengan bunga. Dan dari bunga itulah bank memperoleh keuntungan.Masyarakat yang meminjam uang ke bank disebut kredit/loan. Cara masyarakat menyimpan uang di bank yaitu dengan deposit, deposit ada 3 macam yaitu :
1.      Saving deposit ( Tabungan )
2.      Demand deposit ( Giro )
3.      Time Deposit ( Deposito )
Bank sangat tergantung pada masyarakat yang minus dan masyarakat yang surplus. Oleh karena itu bank harus menentukan pangsa pasar yang baik agar usahanya tetap berjalan. Berikut ini merupakan contoh gambar pangsa pasar bank :
Pada awalnya pangsa pasar bank (market share) terdiri dari 4 bagian, tetapi seiring dengan makin berkembangnya zaman dan semakin banyak masyarakat yang mempercayakan uangnya untuk ditabung di bank maka pangsa pasar bank semakin berkembang.
Misalnya i2 melakukan kredit melalui leasing dengan nama ABC leasing (i3) yang berupa kendaraan dan elektronik (C). Karena adanya ketakutan akan tidak terbayarnya hutang masyarakat B sebesar Rp 100.000.000, maka Bank Siti bekerja sama dengan Asuransi KLM untuk menghindari resiko jika sewaktu-waktu masyarakat B tidak dapat membayar hutangnya. Oleh karena itu, Bank Siti mengalihkan resikonya kepada Asuransi KLM  untuk membayar hutang tersebut. Tetapi karena Asuransi KLM merasa hutang yang dibebankan kepadanya terlalu besar maka dia bekerja sama kembali dengan Asuransi OPQ. Dan hal ini disebut dengan reasuransi. Tetapi jika kedua asuransi tersebut merasa beban yang diberikan terlalu besar, maka Asuransi OPQ dapat bekerja sama lagi dengan Asuransi XYZ agar beban yang ditanggung lebuh sedikit. Kejadian ini disebut retrosesi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut :
Berdasarkan gambar diatas, peristiwa Bank Siti memindahkan resiko B  jika B bangkrut atau tidak   dapat membayar pinjaman kepada Asuransi KLM dengan syarat bank harus membayar premi = 100 rb/bln dengan UP = 100 jt. Kejadian ini disebut asuransi. Dan peristiwa pengalihan resiko A ke bank dan bank mengalihkan resikonya ke Asuransi KLM dan asuransi-asuransi lainnya disebut transfer of risk.
Capital Market (Pasar modal) yaitu :
1.      Obligasi – misalnya A meminjamkan obligasi pada tanggal 14 Maret 2012 sebesar Rp.9.000.000 maka pada tanggal 14 April 2012  dijual dengan harga RP.10.000.000. Dan dari nilai obligasi di atas terdapat selisih 10% maka selisih tersebut dinamakan diskonto.
2.   Saham – keuntungan pada saham dapat diperoleh dengan waktu yang sangat cepat dan keuntungan tersebut dinamakan Capital Gain (Selisih Positif)
Contoh : jika pada tanggal 14 Maret 2012, pukul 14.00 harga saham 1 lot sebesar Rp 9.500 maka pada tanggal 15 Maret 2012, pukul 15.00 harga 1 lot saham dapat berubah menjadi Rp 10.000
Laba ada 2 macam yaitu :
1.      Laba yang dibagikan (Deviden)
2.      Laba yang ditahan
Setelah peristiwa retrosesi, Asuransi XYZ dapat membuat perusahaan AB, CD dan DE sehingga perusahaan tersebut beralih ke capital market yang memberikan keuntungan yang lebih cepat dibandingkan dengan melalui proses pengalihan resiko. Sehingga Asuransi XYZ lebih berkembang dan sampai akhirnya mempunyai saham pada Bank Siti misalnya Perusahaan AB memeiliki saham sebesar 20%, Perusahaan CD 20% dan perusahaan DE sebesar 10%. Sehingga Asuransi XYZ menguasai saham Bank Siti sebesar 50%. Contoh peristiwa diatas merupakan dampak-dampak dari adanya globalisasi. Jadi dengan adanya globalisasi maka tidak ada batasnya (akses) untuk melakukan World Financial Flows.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar