AKU,
DIA DAN SAHABATKU
Cinta
merupakan sebuah kata yang singkat tetapi mempunyai banyak makna bahkan cinta
dapat merubah seseorang. Adakalanya orang tertawa, menangis karena cinta atau
bahkan putus asa karena cinta. Sejak duduk di bangku SMP aku mempunyai prinsip
untuk mengesampingkan masalah cinta dan mengutamakan untuk belajar. Oleh sebab
itu sampai saat ini, saat aku sudah duduk dibangku SMA pun prinsipku tetap
sama. Terlebih lagi orangtuaku memang tidak mengizinkan sekolah aku terganggu
hanya karena masalah cinta. Aku reva, siswa kelas I di SMA Negeri 1 Bandung.
Masalah ini berawal ketika aku dan sahabatku nita sedang asyik bercanda.
Tiba-tiba nita membisikkan sesuatu, “va, cowok itu keren juga.” Bisik nita
sambil mengerlingkan matanya ke arah cowok yang akrab disapa ilham. “ohh dia,
enggak akh biasa aja. Kenapa loe? naksir?’’ tanyaku. “liat aja va, besok gue
pasti bisa dapet nomor hpnya dia” jawab nita sambil senyum-senyum gak jelas.
Tiba-tiba
keesokan harinya nita memamerkan nomor hp ilham yang menandakan bahwa dia
berhasil mencari tahu tentang ilham. Ilham memang anak yang pintar dan menarik tetapi dia tipe orang yang pendiam.
Dan karena pendiamnya itulah nita makin semangat dan penasaran untuk mengejar
cinta ilham. Hampir setiap hari aku mendengar semua keluh kesah nita tentang
cowok itu, dan itu semua tidak hanya menimpa aku saja tetapi juga sahabat-sahabat
kita yang lain seperti fika, rahma dan rani. Merekapun merasakan hal yang sama,
merasa sangat capek dengan semua ocehan nita. Pada awalnya aku memang sangat
cuek dan sama sekali ga perduli terhadap masalah nita apalagi semua itu
menyangkut urusan percintaan. Tetapi karena hampir setiap hari nita menumpahkan
keluh kesahnya kepadaku maka akupun menjadi semakin tahu tentang ilham, cowok
yang selama ini di incar nita. Aku berusaha menjadi sahabat yang terbaik untuk
nita dengan memberikan saran dan dukungan. “va, gue udah berusaha deketin dia
tapi dia ngeresponnya koq biasa aja ya, gue bingung deh va, menurut loe gue
harus gimana nih? Tanya nita, saat kami sedang ngumpul di kelas. “ya,loe jangan
terburu-buru dong ta..semuanya kan perlu proses. Deketin pelan-pelan jadi loe
nya ga makan hati. Kalau terburu-buru kan loe capek sendiri jadinya.” “Iya tapi
loe bantuin gue ya va, pleaseeee..” rengek nita. “iyaa, emang loe mau gue
bantuin apa sih?’’ tanyaku agak jengkel. “loe comblangin gue sama ilham ya
vaa…” jawab nita. “haaaaaahhhh??? Gue ga salah denger ni? Gimana mau
nyomblangin kenal juga enggak gue..loe aneh-aneh aja ni !” jawabku kesal. “yaa
please va cuma loe yang bisa bantuin gue, nanti gue kasih nomor ilham buat loe
tapi please loe bantuin gue ya..? gue udah buntu ni va”. rengek nita dengan
nada mengharap. “ohh iya tapi jangan kasih tahu siapa-siapa ya termasuk fika,
rahma sama rani.” Tambah nita. “ aaakh loe itu banyak maunya, terserah loe aja
deh ! tapi gue ga janji ya!.” Jawabku dengan tampang kesal. “okee deeh, yang
penting kan loe mau bantuin gue”. Jawab nita sambil senyum-senyum.
Setelah
beberapa lama kemudian aku mulai menghubungi ilham, awalnya aku hanya
menanyakan masalah tugas rumah saja. Tetapi ternyata walaupun pendiam tetapi
ilham asyik juga di ajak bercanda. Semakin hari kami semakin akrab dan akupun
tak melupakan janjiku kepada nita. Aku berusaha untuk mendekatkan nita dengan
ilham, tetapi seiring berjalannya waktu tanpa terasa kami sudah duduk dibangku
kelas 2 SMA. Semakin hari, aku semakin merasa ada perasaan yang aneh tumbuh dihatiku, aku sama sekali tak mengerti.
Apakah itu cinta? Entahlah, yang pasti aku sama sekali belum bisa membuat ilham
jatuh cinta kepada nita. Dan teman-temanku pun sudah mengetahui semua rahasia
nita. Ketika aku, rahma dan rani duduk di kantin, aku memulai pembicaraan. “
ni, gue harus gimana nih? Gue belom bisa nyomblangin nita, gue ga enak aja sama
dia.” Tanyaku sambil garuk-garuk kepala yang gak gatal. “ yaaa, loe juga sih
mau-maunya disuruh dia. Loe tahu kan nita itu dari dulu emang begitu, kata dia
harus ya harus!” jawab rani. “iyaa yaudah, udah loe bilang aja sama nita kalau
loe udah ga sanggup bantuin dia, biar aja dia usaha sendiri va.” Sambung rahma
sambil asyik makan ketoprak.
Akhirnya
aku menjelaskan semuanya kepada nita bahwa aku sudah tak sanggup membantu dia
lagi, aku sudah berusaha untuk mendekatkan mereka. Tetapi semuanya tidak sesuai
harapan, malahan aku sendiri sampai terjebak diantara perasaan yang gak
seharusnya, perasaan antara dia, aku dan sahabatku. Walaupun begitu aku tetap
berusaha mempertahankan prinsipku, aku memilih memendam semua perasaanku dan
mengubur dalam-dalam semua perasaanku karena aku sadar aku tidak pantas
mempunyai perasaan itu. Apalagi cowok itu adalah cowok yang selama ini
diharapkan oleh sahabatku sendiri. Tetapi semakin hari, aku dan ilham semakin
akrab bahkan kami sering SMSan sampai larut malam. Dia sangat perhatian dan itu
membuat aku bingung dengan semua perasaanku. Pagi-pagi sekali handphoneku
berbunyi nyaring tanda sms masuk. Ternyata ilham yang mengirim pesan pagi-pagi
sekali. “pagi va, pasti loe lagi masak ya? Masak yang enak ya..nanti gue dateng
buat nyicipin masakan loe,hehe.” Tanpa pikir panjang aku langsung membalas
smsnya. “ ehhh pagi-pagi bukannya mandi malah gangguin orang, tau aja loe kalau
gue lagi sibuk jadi ibu rumah tangga. haha “ akupun segera mengirim pesan
balasan sambil tersenyum. Aku dan ilham memang sudah sangat dekat tetapi akupun
tidak tahu bagaimana perasaan dia kepadaku. Aku hanya menjalani semua yang ada
dihadapanku saat ini. Ilham memang pendiam tetapi seiring berjalannya waktu.
Dia pun sempat berhubungan dengan beberapa wanita bahkan dengan adik kelas di
sekolah. Sampai akhirnya kata “playboy” pun sempat menjadi julukan yang sering
diucapkan para wanita yang sempat menjalin hubungan dengannya.
Pada
hari kamis, saat aku selesai pelajaran olahraga lalu aku dan teman-teman ganti
pakaian di toilet. Aku tanpa sengaja mengatakan sesuatu yang membuat nita kaget
dan langsung memintaku untuk bicara empat mata tentang semua yang dia dengar.
Kamipun duduk berdua di dekat parkiran motor. Saat itu, aku tidak tahu harus
berbuat apalagi, aku sudah menyerah dengan semua perasaan yang aku rasakan. Aku
hanya ingin bebas dari semua perasaan ini sampai akhirnya aku menceritakan
semua perasaan yang aku rasakan kepada nita. Aku menangis karena tak kuat
menahan rasa sakit dalam hati, nita pun ikut menangis, dia merasa bersalah
karena tanpa sengaja dia telah melukai perasaanku. Kamipun sadar bahwa semua
ini tidak ada artinya dibandingkan dengan persahabatan kita. Persahabatan yang
sudah lama kita jaga, sampai saat ini.
Setelah
sekian lama menunggu, akhirnya keinginan nita tercapai juga. Ilham ingin menyatakan perasaannya pada nita tetapi
saat itu aku absen sekolah karena ada urusan penting dengan keluarga. Jadi aku
tidak dapat menyaksikan sendiri kejadiannya. Aku hanya mendengar dari rani,
rahma dan fika. Fika menceritakan kronologis kejadian itu kepadaku saat kami
duduk-duduk didepan kelas. “ va, loe pasti penasaran kan sama kronologis
penembakan ilham kemarin ? Seru sih Cuma agak janggal”. Seru fika yang terlihat
sangat antusias ingin bercerita. “emang janggal kenapa ka???” Tanyaku
penasaran. “Cuma agak aneh aja va, cara nembaknya ilham itu kayaknya ga dari
hati deh soalnya di ajarin sama rahma. Jadi biar lebih jelasnya, semua
kata-kata yang diucapkan rahma diucapkan ulang sama ilham, alasannya sih ilham
gak bisa dan gak biasa nembak cewek” jelas fika sambil mengerutkan alis tanda
sedikit bingung. “ koq gitu?? Aneh banget, gak mungkin banget ilham gak bisa
nembak cewek, trus mantan-mantannya siapa yang nembakin?? Masa temennya? Kan
gak mungkin.” Jawabku agak emosi. “iya sih, tapi yaudahlah ngapain juga kita
ngurusin masalah mereka, yang penting kan nita udah jadian sama ilham. Ya kan?
Hehe.” Sambung rani memotong pembicaraan.
Sejak
saat itu, aku yakin ilham sama sekali tidak mencintai nita. Tetapi aku hanya bisa
diam dan berusaha untuk melupakan semuanya tentang ilham. Tetapi aku yakin
suatu saat nanti aku dapat mengungkapkan semua perasaanku padanya. Aku tidak
berharap banyak apalagi menjadi kekasihnya. Aku hanya yakin, suatu saat nanti
dia akan tahu perasaanku yang sebenarnya. Akhirnya waktupun terus berlalu dan
kamipun sudah duduk dibangku SMA kelas 3. Saat ini semua waktuku dan
teman-teman hanya untuk fokus belajar karena kami semua akan menghadapi ujian
nasional. Setelah kami berusaha dan berjuang menghadapi semua ujian. Akhirnya
kamipun lulus sekolah, aku dan sahabat-sahabatku merayakan kelulusan kami
dengan perasaan yang tak bisa kami lukiskan dalam bentuk apapun. Kami bangga
dan bahagia sekali atas semuanya. Setelah itu, kamipun menjalani kehidupan kita
masing-masing. Sampai akhirnya dia datang kembali dalam kehidupanku walaupun
sudah lama kami tak bertegur sapa. Akhirnya pada saat itu aku dan ilham,
mengutarakan semua perasaan yang sempat terpendam walaupun semuanya sudah
berbeda tapi tidak ada kata terlambat untuk
sesuatu hal yang baik. Walaupun kita tidak menjalin hubungan tetapi aku
lega dan bahagia karena dia tahu perasaanku. Aku sadar, semua yang terjadi
dalam hidup kita adalah sebuah anugerah yang harus kita syukuri karena semua
akan indah pada waktunya asalkan kita yakin dan percaya.
hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya di kasih link UG, seperti
BalasHapus- www.gunadarma.ac.id
- www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
karna link link tersebut mempengaruhui kriteria penilaian mata kuliah soft skill
makasi :)