Sabtu, 28 April 2012

Tugas Softskill B.Indonesia ( Cerpen )



AKU, DIA DAN SAHABATKU


Cinta merupakan sebuah kata yang singkat tetapi mempunyai banyak makna bahkan cinta dapat merubah seseorang. Adakalanya orang tertawa, menangis karena cinta atau bahkan putus asa karena cinta. Sejak duduk di bangku SMP aku mempunyai prinsip untuk mengesampingkan masalah cinta dan mengutamakan untuk belajar. Oleh sebab itu sampai saat ini, saat aku sudah duduk dibangku SMA pun prinsipku tetap sama. Terlebih lagi orangtuaku memang tidak mengizinkan sekolah aku terganggu hanya karena masalah cinta. Aku reva, siswa kelas I di SMA Negeri 1 Bandung. Masalah ini berawal ketika aku dan sahabatku nita sedang asyik bercanda. Tiba-tiba nita membisikkan sesuatu, “va, cowok itu keren juga.” Bisik nita sambil mengerlingkan matanya ke arah cowok yang akrab disapa ilham. “ohh dia, enggak akh biasa aja. Kenapa loe? naksir?’’ tanyaku. “liat aja va, besok gue pasti bisa dapet nomor hpnya dia” jawab nita sambil senyum-senyum gak jelas.
Tiba-tiba keesokan harinya nita memamerkan nomor hp ilham yang menandakan bahwa dia berhasil mencari tahu tentang ilham. Ilham memang anak yang pintar dan  menarik tetapi dia tipe orang yang pendiam. Dan karena pendiamnya itulah nita makin semangat dan penasaran untuk mengejar cinta ilham. Hampir setiap hari aku mendengar semua keluh kesah nita tentang cowok itu, dan itu semua tidak hanya menimpa aku saja tetapi juga sahabat-sahabat kita yang lain seperti fika, rahma dan rani. Merekapun merasakan hal yang sama, merasa sangat capek dengan semua ocehan nita. Pada awalnya aku memang sangat cuek dan sama sekali ga perduli terhadap masalah nita apalagi semua itu menyangkut urusan percintaan. Tetapi karena hampir setiap hari nita menumpahkan keluh kesahnya kepadaku maka akupun menjadi semakin tahu tentang ilham, cowok yang selama ini di incar nita. Aku berusaha menjadi sahabat yang terbaik untuk nita dengan memberikan saran dan dukungan. “va, gue udah berusaha deketin dia tapi dia ngeresponnya koq biasa aja ya, gue bingung deh va, menurut loe gue harus gimana nih? Tanya nita, saat kami sedang ngumpul di kelas. “ya,loe jangan terburu-buru dong ta..semuanya kan perlu proses. Deketin pelan-pelan jadi loe nya ga makan hati. Kalau terburu-buru kan loe capek sendiri jadinya.” “Iya tapi loe bantuin gue ya va, pleaseeee..” rengek nita. “iyaa, emang loe mau gue bantuin apa sih?’’ tanyaku agak jengkel. “loe comblangin gue sama ilham ya vaa…” jawab nita. “haaaaaahhhh??? Gue ga salah denger ni? Gimana mau nyomblangin kenal juga enggak gue..loe aneh-aneh aja ni !” jawabku kesal. “yaa please va cuma loe yang bisa bantuin gue, nanti gue kasih nomor ilham buat loe tapi please loe bantuin gue ya..? gue udah buntu ni va”. rengek nita dengan nada mengharap. “ohh iya tapi jangan kasih tahu siapa-siapa ya termasuk fika, rahma sama rani.” Tambah nita. “ aaakh loe itu banyak maunya, terserah loe aja deh ! tapi gue ga janji ya!.” Jawabku dengan tampang kesal. “okee deeh, yang penting kan loe mau bantuin gue”. Jawab nita sambil senyum-senyum.
Setelah beberapa lama kemudian aku mulai menghubungi ilham, awalnya aku hanya menanyakan masalah tugas rumah saja. Tetapi ternyata walaupun pendiam tetapi ilham asyik juga di ajak bercanda. Semakin hari kami semakin akrab dan akupun tak melupakan janjiku kepada nita. Aku berusaha untuk mendekatkan nita dengan ilham, tetapi seiring berjalannya waktu tanpa terasa kami sudah duduk dibangku kelas 2 SMA. Semakin hari, aku semakin merasa ada perasaan yang aneh  tumbuh dihatiku, aku sama sekali tak mengerti. Apakah itu cinta? Entahlah, yang pasti aku sama sekali belum bisa membuat ilham jatuh cinta kepada nita. Dan teman-temanku pun sudah mengetahui semua rahasia nita. Ketika aku, rahma dan rani duduk di kantin, aku memulai pembicaraan. “ ni, gue harus gimana nih? Gue belom bisa nyomblangin nita, gue ga enak aja sama dia.” Tanyaku sambil garuk-garuk kepala yang gak gatal. “ yaaa, loe juga sih mau-maunya disuruh dia. Loe tahu kan nita itu dari dulu emang begitu, kata dia harus ya harus!” jawab rani. “iyaa yaudah, udah loe bilang aja sama nita kalau loe udah ga sanggup bantuin dia, biar aja dia usaha sendiri va.” Sambung rahma sambil asyik makan ketoprak.
Akhirnya aku menjelaskan semuanya kepada nita bahwa aku sudah tak sanggup membantu dia lagi, aku sudah berusaha untuk mendekatkan mereka. Tetapi semuanya tidak sesuai harapan, malahan aku sendiri sampai terjebak diantara perasaan yang gak seharusnya, perasaan antara dia, aku dan sahabatku. Walaupun begitu aku tetap berusaha mempertahankan prinsipku, aku memilih memendam semua perasaanku dan mengubur dalam-dalam semua perasaanku karena aku sadar aku tidak pantas mempunyai perasaan itu. Apalagi cowok itu adalah cowok yang selama ini diharapkan oleh sahabatku sendiri. Tetapi semakin hari, aku dan ilham semakin akrab bahkan kami sering SMSan sampai larut malam. Dia sangat perhatian dan itu membuat aku bingung dengan semua perasaanku. Pagi-pagi sekali handphoneku berbunyi nyaring tanda sms masuk. Ternyata ilham yang mengirim pesan pagi-pagi sekali. “pagi va, pasti loe lagi masak ya? Masak yang enak ya..nanti gue dateng buat nyicipin masakan loe,hehe.” Tanpa pikir panjang aku langsung membalas smsnya. “ ehhh pagi-pagi bukannya mandi malah gangguin orang, tau aja loe kalau gue lagi sibuk jadi ibu rumah tangga. haha “ akupun segera mengirim pesan balasan sambil tersenyum. Aku dan ilham memang sudah sangat dekat tetapi akupun tidak tahu bagaimana perasaan dia kepadaku. Aku hanya menjalani semua yang ada dihadapanku saat ini. Ilham memang pendiam tetapi seiring berjalannya waktu. Dia pun sempat berhubungan dengan beberapa wanita bahkan dengan adik kelas di sekolah. Sampai akhirnya kata “playboy” pun sempat menjadi julukan yang sering diucapkan para wanita yang sempat menjalin hubungan dengannya.
Pada hari kamis, saat aku selesai pelajaran olahraga lalu aku dan teman-teman ganti pakaian di toilet. Aku tanpa sengaja mengatakan sesuatu yang membuat nita kaget dan langsung memintaku untuk bicara empat mata tentang semua yang dia dengar. Kamipun duduk berdua di dekat parkiran motor. Saat itu, aku tidak tahu harus berbuat apalagi, aku sudah menyerah dengan semua perasaan yang aku rasakan. Aku hanya ingin bebas dari semua perasaan ini sampai akhirnya aku menceritakan semua perasaan yang aku rasakan kepada nita. Aku menangis karena tak kuat menahan rasa sakit dalam hati, nita pun ikut menangis, dia merasa bersalah karena tanpa sengaja dia telah melukai perasaanku. Kamipun sadar bahwa semua ini tidak ada artinya dibandingkan dengan persahabatan kita. Persahabatan yang sudah lama kita jaga, sampai saat ini.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya keinginan nita tercapai juga. Ilham  ingin menyatakan perasaannya pada nita tetapi saat itu aku absen sekolah karena ada urusan penting dengan keluarga. Jadi aku tidak dapat menyaksikan sendiri kejadiannya. Aku hanya mendengar dari rani, rahma dan fika. Fika menceritakan kronologis kejadian itu kepadaku saat kami duduk-duduk didepan kelas. “ va, loe pasti penasaran kan sama kronologis penembakan ilham kemarin ? Seru sih Cuma agak janggal”. Seru fika yang terlihat sangat antusias ingin bercerita. “emang janggal kenapa ka???” Tanyaku penasaran. “Cuma agak aneh aja va, cara nembaknya ilham itu kayaknya ga dari hati deh soalnya di ajarin sama rahma. Jadi biar lebih jelasnya, semua kata-kata yang diucapkan rahma diucapkan ulang sama ilham, alasannya sih ilham gak bisa dan gak biasa nembak cewek” jelas fika sambil mengerutkan alis tanda sedikit bingung. “ koq gitu?? Aneh banget, gak mungkin banget ilham gak bisa nembak cewek, trus mantan-mantannya siapa yang nembakin?? Masa temennya? Kan gak mungkin.” Jawabku agak emosi. “iya sih, tapi yaudahlah ngapain juga kita ngurusin masalah mereka, yang penting kan nita udah jadian sama ilham. Ya kan? Hehe.” Sambung rani memotong pembicaraan.
Sejak saat itu, aku yakin ilham sama sekali tidak mencintai nita. Tetapi aku hanya bisa diam dan berusaha untuk melupakan semuanya tentang ilham. Tetapi aku yakin suatu saat nanti aku dapat mengungkapkan semua perasaanku padanya. Aku tidak berharap banyak apalagi menjadi kekasihnya. Aku hanya yakin, suatu saat nanti dia akan tahu perasaanku yang sebenarnya. Akhirnya waktupun terus berlalu dan kamipun sudah duduk dibangku SMA kelas 3. Saat ini semua waktuku dan teman-teman hanya untuk fokus belajar karena kami semua akan menghadapi ujian nasional. Setelah kami berusaha dan berjuang menghadapi semua ujian. Akhirnya kamipun lulus sekolah, aku dan sahabat-sahabatku merayakan kelulusan kami dengan perasaan yang tak bisa kami lukiskan dalam bentuk apapun. Kami bangga dan bahagia sekali atas semuanya. Setelah itu, kamipun menjalani kehidupan kita masing-masing. Sampai akhirnya dia datang kembali dalam kehidupanku walaupun sudah lama kami tak bertegur sapa. Akhirnya pada saat itu aku dan ilham, mengutarakan semua perasaan yang sempat terpendam walaupun semuanya sudah berbeda tapi tidak ada kata terlambat untuk  sesuatu hal yang baik. Walaupun kita tidak menjalin hubungan tetapi aku lega dan bahagia karena dia tahu perasaanku. Aku sadar, semua yang terjadi dalam hidup kita adalah sebuah anugerah yang harus kita syukuri karena semua akan indah pada waktunya asalkan kita yakin dan percaya.

1 komentar:

  1. hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya di kasih link UG, seperti
    - www.gunadarma.ac.id
    - www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
    karna link link tersebut mempengaruhui kriteria penilaian mata kuliah soft skill
    makasi :)

    BalasHapus